MENANTI PUBLIKASI USD
Pada sepanjang sesi transaksi awal pekan ini, Emas sukses
mengukir prestasi impresif, saat menggapai level puncak dua pekan,
1191.45 di tengah gempuran moderat euro terhadap dollar AS.
Jejak naik yang dirajut Emas kemarin, merupakan serial penguatan
sejak medio pekan lalu, terlecut oleh sinyalemen yang ditabur oleh
Fed berkenaan dengan prospek peningkatan suku bunga AS yang berakhir dengan kosa kata “bersabar” .
Fed Chairwoman, Jannet Yellen pada Rabu pekan kemarin,
menandaskan dengan lugas bahwa wacana peningkatan suku bunga AS tetap
dalam agenda, tetapi Fed akan mengamati “data indicator pemicu” sebagai
landasan bagi momentum peningkatan suku bunga untuk pertama kalinya
sejak tahun 2009
Statemen Yellen, tidak saja menjadi pemantik penguatan Emas, juga
membuka ruang bagi euro untuk sementara mampu meloloskan dari dari
belenggu tekanan dollar AS, yang sempat tergelincir menuju area 1.0461
pada tanggal 13 Maret dan pasca
FOMC Meeting, memantul naik pada tanggal 18 Maret menuju level puncak 1.1044
Pergerakan Perak juga nampak simetris dengan kinerja Emas pada sesi transaksi hari Senin kemarin, yang ditandai dengan
candle berpola
bullish dan pencapaian level high pada level 17.09 setelah sebelumnya tertekan menuju level low 16.61 dan dipungkas pada level 16.96
Berbarengan dengan performa impresif logam mulia, komoditi unggulan
lainnya, yaitu minyak mentah juga tampil mengesankan di tengah tekanan
euro terhadap dollar, dengan meraih level high 47.59 dan ditutup pada
level 47.33
Sebelumnya, minyak mentah sempat tertekan menuju level low 45.32,
menyusul penyangkalan dari Menteri Perminyakan Arab Saudi, terkait
rumor adanya konspirasi permainan harga minyak di pasar dunia. Naimi
menyatakan bahwa teori konspirasi di balik keputusan
OPEC untuk tidak merubah kapasitas produksi
OPEC bulan November lalu adalah: “
.. tidak benar, kendati tak seorang pun yang mendengarkannya..”
Pada hari ini, nasib lanjut komoditi unggulan, terutama untuk item
logam mulia akan dipengaruhi langsung oleh data vital dari Washington
yaitu
USD CPI pada jam 19.30 WIB dengan estimasi naik 0.2% dari sebelumnya (-0.7%) dan
USD Core CPI dengan perkiraan naik 0.1% dari kenaikan 0.2%.
Karena CPI (consumer price index/indeks harga konsumen) berkontribusi
paling besar bagi laju inflasi, dan data inflasi akan menjadi parameter
bagi keputusan Fed untuk mendongkrak suku bunga, maka jika hasilnya
selaras dengan ekspektasi maka secara serempak Emas dan Perak akan
kembali tertekan, bersamaan dengan geliat dollar AS.
Juga sebaliknya, jika data
USD CPI berlabel “sangat mengecewakan”, maka Emas dan Perak berpeluang menapaki serial grafik naik.
Sumber : Financeroll.co.id
Title : Logam Mulia Menanti Publikasi USD
Description : MENANTI PUBLIKASI USD Pada sepanjang sesi transaksi awal pekan ini, Emas sukses mengukir presta...